Hari Minggu Biasa Ke 16

Antifon Pembukaan ;
* Allahlah penolong ku,Tuhanlah yang menopang hidup ku.Maka dengan rela aku mempersembahkan korban dan memuji kebaikan Mu,ya Tuhan.

Kata Pembukaan : 
Seorang kanak-kanak merasa aman didakapan ibunya,seorang remaja mencari dukungan pada sahabatnya.Bertahun-tahun sesudah mereka sendiri pun membentuk keluarga,mereka masih suka mengunjungi orang tua untuk berbincang-bincang mengenai hidup mereka.Tiada orang yang dapat hidup didalam suasana kesepian.Tuhan kita adalah seorang gembala.Pada Nya kita dapat mempercayakan diri kita dan tak usah takut.Ia selalu menjaga kita dan menjamin sehingga kita takkan kekurangan sesuatu.Di dekat Nya kita merasa aman dan tidak mala petaka yang dapat mengecilkan hati kita.


Kata Pembukaan :
Seorang kanak-kanak merasa aman
didakapan ibunya,seorang remaja
Mencari dukungan pada sahabatnya.
Bertahun-tahun sesudah mereka sendiri
pun membentuk keluarga,mereka masih
suka mengunjungi orang tua untuk
berbincang-bincang mengenai hidup
mereka.Tiada orang yang dapat hidup
didalam suasana kesepian.Tuhan kita
adalah seorang gembala.Pada Nya kita
dapat mempercayakan diri kita dan tak
Usah takut.Ia selalu menjaga kita dan
Menjamin sehingga kita takkan
kekurangan sesuatu.Di dekat Nya kita
merasa aman dan tidak mala petaka yang
dapat mengecilkan hati kita.
Bacaan I - Yer 23 :1-6
Tuhan mempersalahkan para raja umat
terpilih atas musibah pembuangan yang
mengerikan.Mereka itulah yang
bertanggungjawab.Merekalah
Gembala-gembala yang membinasakan
domba-bomba Nya.Dialah Gembala
Israel yang sejati.Keturunan Daud iaitu
Al Masih akan diutusNya untuk
melaksanakan kehendakNya.

Pengantara Injil :
Alleluia…Alleluia…Domba-domba Ku
mendengar suara Ku.Aku mengenal
 mereka dan mereka mengikuti Aku.


Antarbacaan –
R : Tuhanlah gembalaku,aku takkan berkekurangan.
Tuhanlah gembala ku,aku takkan berkekurangan.Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau.Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
Ia menuntun aku di jalan yang lurus,demi nama Nya yang kudus.Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam,aku tidak takut bahaya sebab Engkau beserta ku.Tongkat gembalaan Mu itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagi ku di hadapan segala lawan ku.Engkau mengurapi kepala ku dengan minyak,piala ku penuh berlimpah.
Kerelaan dan kemurahan Mu mengiringi aku seumur hidup ku.Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bacaan II – Ef 2:13-18
Kristus telah mengorbankan hidupNya untuk mendirikan Gereja yang terbuka untuk semua orang,bukan hanya untuk kelompok atau golongan tertentu.Maka umat hanya untuk kelompok atau golongan tertentu.Maka umat didekatkanNya satu sama lain dan dengan Bapa.Sebagai manusia Ia sendiri telah menjadi teladaan.Gereja pun harus dijiwai oleh semangat Kristus.Maka harus ikut serta merobohkan tembok-tembok pemisah dan memperdamaikan kedua pihak.Demikianlah perutusan;mempersatukan semua orang dihadapan Bapa dalam Roh Kudus

Bacaan Injil – Mrk 6:30-34
Markus melukiskan betapa besar perhatian Yesus kepada umat.Perhatian ini iaitu perhatian Allah terhadap manusia,mendasari pewartaan Nya yang tak mengenal lelah.Juga para rasul yang begitu erat hubungannya dengan perutusan Kristus,harus sepenuhnya membaktikan diri dalam karya evangelisasi juga pada saat mereka bersama  Yesus sendiri.Tuntutan-tuntutan pewartaan menghabiskan segala waktunya.


Menghayat Ekaristi dalam Hidup
Selama pengikut Kristus masih ikut merasakan dan ikut menghayati kehidupan masyarakat,selama itu Gereja masih mrasul.Sebab hal itu ditimbulkan oleh api cinta kasih yang dibawa Kristus ke dunia.Semua saja yang diutus oleh Gereja,hanya dapat mencapai sesuatu berkat api cinta kasih itu.Kristus tidak pilih bulu atau mengkotak-kotakkan orang menjadxi kelompok elit atau kelompok massa.Memang Ia memilih sekolompok murid tetapi untuk disebarkan kepada massa.Dengan karya kerasulan para murid Ia mahu menyelamatkan seluruh dunia.Maka tak cukuplah kita mempertobatkan perseorangan-perseorangan tetapi juga kelompok-kelompok,daerah-daerah,suku-suku bangsa dengan segala kebudayaannya.Demikian luaslah perutusan kita hendaknya.