Hari Minggu Biasa Ke 6



Antifon Pembukaan :
* Sudilah Engkau menjadi gunung pengungsianku dan benteng pertahanan ku yang kuat.Sebab Engkaulah pelindung dan penyelamat ku demi nama Engkau akan membimbing dan menuntun daku.

Kata Pembukaan :
Kegagalan,kecelakaan,penyakit atau penderitaan menganggu hidup kita sampai sering tak tertahan menganggu hidup kita sampai sering tak tertahan.Tetapi sebenarnya tiada sesuatu pun yang dapat merintangi kita untuk semakin memanusiakan diri;bahkan penyakit yang paling mengerikan pun seperti misalnya penyakit kusta atau kancer,tak boleh membuat kita putus asa.Selama hidupNya,Yesus membuat mujizat.Sembuhnya seorang penderita kusta menunjukkan kepada kebenaran yang lebih dalam,bahawa ada harapan bagi setiap orang,juga bagi mereka yang dikucilkan oleh semua orang.Kristus datang untuk membawa harapan itu;pada Tuhan bagi orang ada kesempatan,sekalipun mungkin menurut perhitungan manusia sudah tiada harapan.

Renungan Pembacaan I - Im 13:1-2,44-46
Bab 13 dan 14 Kitab Imamat menampakan betapa takut orang terhadap penyakit kusta.Orang menganggap penyakit itu sebagai hukuman dosa.Hamba penderita pun dilukiskan sebagai seorang sakit kusta.Sebab Ia menanggung dosa kita dan berbuat pepulih.Penyakit itu menyebabkan orang dikucilkan dari masyarakat,sehingga hanya Tuhan dan Al Masih yang dapat menyembuhkan.Demikianlah anggapan orang.


Antarbacaan :
R : Engkaulah pelindungku dalam kesesakan.Engkau membebaskan dan menggembirakan daku.

# Berbahagialah orang bila dosanya diampuni dan kesalahannya dihapuskan oleh Tuhan,berbahagialah orang bila kejahatannya tidak diperhitungkan Tuhan dan tulus ikhlas hatinya.

# Maka ku akui dosa ku dihadapan Mu dan kesalahan ku tidak ku sembunyikan.Aku berkata,"Ku akui segala dosaku dihadapan Tuhan,"maka semua kesalahan ku Kau ampuni.

#Bersorak gembiralah dalam Tuhan,hai orang saleh,bersorak sorailah,hai orang jujur.


Renungan Pembacaan II - Kor 10:31-11:1
DEngan beberapa ungkapan singkat Paulus di sini menutup pembicaraan panjang lebar tentang hubungan kebebasan dengan cinta kasih dalam tingkah laku orang.Cita-cita orang ialah menjadi orang bebas dan menghayati kebebasan itu,sebab Kristus telah datang untuk membebaskan kita dari setiap perbudakan.Di jelaskannya dalam segala tingkah laku kita hanya kemuliaan Tuhanlah hendaknya yang di utamakan.tetapi terhadap mereka yang lemah yang belum dapat bertindak secara bebas dan didalam kebebasannya mungkin malahan jatuh lebih dalam,hendaknya kita tetap penuh cinta kasih.Orang yang mahu mengikuti Paulus harus memajukan kebebasan tanpa meninggalkan cinta kasih.

Pengantar Injil
* Alleluia....Alleluia...Seorang nabi besar telah muncul ditengah kita dan Allah mengunjungi umat Nya...Alleluia..Alleluia...


Renungan Pembacaan Injil - Mrk 1 : 40-45
Imam-imam Perjanjian Lama hanya dapat menyatakan adanya penyakit kusta atau mungkin kesembuhannya.Mereka tahu betul bahawa hanya Tuhanlah atau Al Masih yang berkuasa menyembuhkannya.Ketika Yesus menyembuhkan si sakit kusta,Ia mahu menunjukkan bahawa Ia datang untuk melawan dosa.Cinta kasihNya menyebabkan Dia melanggar hukum:Ia menyentuh si kakit untuk menyembuhkannya.Tetapi untuk menunjukkan bahawa Ia bebas dalam hal ini,maka Ia menyuruh si sakit yang sudah sembuh itu pergi menghadap imam-imam,agar mereka mengaku kekuasaan Al Masih pada Nya.

Menghayati Ekaristi dalam Hidup
Bagi umat perjanjian Lama,ada semacam hubungan antara penyakit fisik dan penyakit moral.DEngan menelanjangi akar-akar tradisi itu Kristus mahu menjelaskan seberapa jauh manusia meujudkan kesatuan jiwa dan raga.Dengan menangani inti kemerosotan waktu itu,Ia mahu menunjukkan untuk apa Ia datang.Ia mahu membersihkan seluruh umat manusia dan memberikan kesempataan hidup baru dengan kemungkinannya.Dengan demikian Ia mahu mengajarkan kepada kita bahawa tidaklah cukup dan tidaklah berguna berjuang semata-mata melawan penyakit fisik;perjuangan untuk keselamataan manusia yang sebenarnya harus lebih luas.