Hari Minggu Biasa Ke 5



Antifon Pembukaan :

Marilah bersujud dan menyembah,berlutut dihadapan Tuhan,Pencipta kita sebab Dialah Allah kita.

Kata Pembukaan :
Meski tanpa khotbah,orang dapat mewartakan Injil dengan menunaikan tugasnya sehari-hari sebaik-baiknya dengan mendidik anak-anak dengan berdoa dan memperhatikan sesama.Bukankah selayaknya kita prihatin agar didalam hidup kita jangan sampai ada bayangan yang menutupi pribadi Yesus atau ajaran Injil?Hal itu hanya dapat kita laksanakan,bila kita tetap bersatu dengan Bapa sebagaimana Yesus sendiri dan bila perlu bersedia meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Dia dan mewartakan khabar gembira bahawa ada yang menanti-nantikan kita ialah Bapa di Surga yang maha pengasih dan penyayang.

Renungan Bacaan I –Ayb 7:1-4,6-7
Kitab Ayub ditulis pada zaman umat Yahudi tidak lagi puas dengan jawaban-jawaban klasik atas persoalan-persoalan hidup,menderita dan mati.Ayub adalah seorang pribadi legendaris,teladaan orang saleh pada zamannya.Dalam keadaannya yang mengerikan ia merupakan gambaran orang-orang yang ketakutan.Tetapi kerana ia menyedari kehadiran Tuhan didalam hidupnya,ia tidak memberontak dan ketika penderitaannya memuncak,ia menyerah kepada iman.



Antarbacaan
R : Tuhan menghibur orang yang patah hati.
Betapa indahnya memuji Allah kita,betapa manisnya meluhurkan Tuhan yang mulia.Tuhan membangun kembali Yerusalem,Tuhan menghimpunkan umat Israel yang tercerai-berai.
Tuhan menghibur orang yang patah hati dan menyembuhkan luka mereka.tuhan menentukan jumlah bintang dan memberi nama kepada kita masing-masing.
Agunglah Tuhan kita dan mahakuasa,kearifan Nya tiada terhingga.Tuhanlah yang memberi hati kepada yang hina-hina,Ia menundukkan orang berdosa sampai ke debu.
Renungan InjilMrk 1;29-39
Yesus menggunakan mujizat bukan sebagai propaganda,bila kita lepaskan dari rasa belas kasihNya,maka mujizat itu merupakan tanda yang membuat Dia pantas diakui sebagai Al Masih dan mengajak kita untuk beriman.Setiap kali orang memandang Dia hanya sebagai pembuat mujizat yang menyembuhkan orang-orang sakit,maka Ia menarik diri dalam doa,bukan untuk melarikan diri dari tugas kerasulanNya,melainkan untuk menemukan nilai yang sebenarnya.Kemudian Ia kembali lagi kepada umat agar akhirnya orang memahami penyakit apa yang mahu disembuhkan Nya itu.

Pengantar Injil
Alleluia…Alleluia..
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita…Alleluia…Alleluia

Menghayati Ekaristi dalam Hidup

Penderitaan memang merupakan persoalan manusia sepanjang zaman.Dunia Timur mahu menghindari kenyataan itu dengan renungan-renungan.Dunia Barat mahu menangi langsung kenyataan itu tanpa terkena sendiri.Tetapi pengikut Kristus mahu mengalahkan penderitaan itu sendiri.Kita berani mencari nilainya dan menemukannya dalam memandang Kristus.Pada wajah Nya yang berdarah dikayu salib orang ngeri melihat penderitaan Nya,tetapi pada wajah Nya yang bersinar sesudah kebangkitan didapati orang bahawa penderitaan bukanlah kata terakhir.