Hari Minggu Tubuh dan Darah Kristus (A-B-C)



Antifon Pembukaan :
* Umat Mu Kau beri makan sari gandum dan Kau puaskan dengan madu kuat.


Kata Pembukaan ;
Sejak Yesus pada perjamuan malam terakhir bersabda,”Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku”.Maka setiap kali kita merayakan ekaristi.Bila kita makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya,kita ikut serta dalam hidup,wafat dan kebangkitan-Nya.Kerana roti itu satu satu,maka kita bersama-sama merupakan satu tubuh.Dengan makan roti kehidupan dan minum darah keselamatan,kita kenangkan dengan rasa syukur bahawa Yesus telah mengorbankan diri-Nya seutuhnya bagi kita dan kini hidup dalam kemuliaan di sisi Bapa serta tetap menjadi pengantara kita.Semoga pertemuan kita bersama Yesus ditandai pula oleh cinta kasih.

Antarabacaan
R : Umat Allah,pujilah Tuhan mu!
• Megahkanlah Tuhan,hai Yerusalem,pujilah Allah mu,hai Sion.Sebab Ia menguatkan palang pintu gerbang mu,Ia memberkati para penduduk mu.
• Sebab Ia memberikan kesejahteraan kepada daera mu dan mengenyangkan dikau dengan gandum paling baik.Ia mengutus sabda-Nya ke bumi dengan segera sabda-Nya berlari.
• Dialah yang menyampaikan sabda-Nya kepada Yakub,ketetapan dan hukum-Nya kepada Israel.Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa,hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Pembacaan  I :
1. Kel 24:3-8 ”Inilah darah perjanjian yang diadakan Tuhan dengan kamu.”.

'Inilah darah perjanjian yang diadakan Tuhan dengan kamu."
Pengunaan darah dalam upacara perjanjian mahu menunjukkan bahawa perjanjian itu suatu hubungan kehidupan yang telah diikat oleh pihak-pihak yang berjanji.Dalam bacaan ini kehadiran ilahi dilambangkan dengan altar.Bahawa altar dan rakyat dipercik darah maksudnya menunjukkan sekarang Tuhan dan umat dapat mengandalkan perlindungan Tuhan,asal menghormati kehendak Nya.Dengan demikian perjanjian memperoleh erti yang sebenarnya.Para nabi masih akan memperkembangkan lebih lanjut dan akan memperlihatkan bahawa perjanjian itu adalah cinta kasih.

Renungan > Pembacaan II -Ibr 9:11-15
” Darah Kristus akan menguduskan hati nurani kita.”
"Darah Kristus akan menguduskan hati nurani kita.'
Setiap tahun pada hari pepulih imam agung memasuki ruang terkudus kenisah untuk memercik singgasana Allah yang hadir tetapi tak tampak dengan darah binatang-binatang korban.Di dalam Perjanjian Baru upacara pepulih itu dilaksanakan disekitar tubuh Yesus yang telah wafat terbunuh dikayu salib.Sekaligus Ia merupakan korban,altar dan Imam agungnya. Perjanjian Baru ditandatangi dengan darahNya yang ditumpahkan bagi kita.


Renungan > Bacaan Injil - Mrk 14:12-16,22-26
”Inilah tubuh Ku,Inilah darah Ku.”
Perjamuan malam terakhir bagi Markus bererti pelaksanaan suatu nubuat.Yesus menubuatkan wafat Nya yang mendekat seperti para nabi dahulu menubuatkan wafat Nya yang mendekat seperti para nabi dahulu menubuatkan kejadian-kejadian yang akan datang.Kerana Ia sendiri Sabda Allah yang berkata dan berkarya,maka Ia melakukan yang dinubuatkan.Dengan mengedarkan piala untuk diminum,Ia telah mendahului memberikan hidup Nya dan mengingatkan akan Perjanjian Baru yang akan terlaksana dengan penumpahan darah Nya.Sehubungan dengan perjamuan malam terakhir dan sebagai hasilnya,maka perayaan ekaristi kita mengikutsertakan kita dalam seluruh misteri Kristus sampai Ia datang kembali.

Pengantar Injil :
Alleluia...Allleuia...Akulah roti hidup yang turun dari surga.Barangsiapa makan roti ini akan hidup selama-lamanya...Alleuia...

Menghayati Ekaristi dalam Hidup.
Kebersamaan yang mahu diperkembangkan oleh Kristus diantara umat manusia,membawa mereka kepada inti kehidupan mereka.Sebab kebersamaan itu berakar pada darah-Nya dan selalu mengajak orang untuk menjalin hubungan dengan orang lain,bahkan bila perlu dengan pengorbanan.Ekaristi oleh Gereja dianggap sebagai sakramen yang terluhur,sakramen mahakudus,bagi masyarakat pengikut Kristus yang total.Jeritan yang melengking dari darah yang ditumpahkan bagi kita itu bukanlah jeritan balas dendam,melainkan terutama jeritan untuk mengampuni agar semua orang bersatu dan hidup.