Hari Minggu Prapaska ke 3



Antifon Pembukaan :
* Mata ku tetap terarah kepada Tuhan sebab Ia melepaskan kaki ku dari jaring.Arahkanlah wajah Mu kepada ku dan kasihanilah aku,ya Tuhan sebab aku sebatang kara dan malang.

Kata Pembukaa :
Setiap orang dalam hidupnya mengalami ketegangan antara cita-cita dan kenyataan sehari-hari.Selalu kita harus dibangunkan dari kantuk kita dari kecenderungan untuk menjalankan segalanya secara rutin.Hari ini kita diajak memperlihatkan cita-cita kita.Hukum Musa iaitu sepuluh perintah Allah,dibacakan sebagai program hidup.Tetapi kita pun segera diingatkan akan bahaya yang mengancam;memandang bukan bukan dengan takaran kita melainkan dengan takaran Yesus Kristus.Program Nya merupakan suatu tantangan bagi orang Yahudi suatu batu sandungan bagi bangsa lain suatu kegilaan.Perintah Nya akan cinta kasih tak boleh membuat kita tertidur.

Renungan Pembacaan I - Kel 20;1-17
Sepuluh perintah Allah bukanlah buataan manusia,melainkan berasal dari Allah sendiri.Suatu monotheisme yang mantap yang mendasarinya.Maka ditujukan kepada pribadi.Dalam suasana perjanjian "Aku"ilahi berhadapan dengan "engkau"insan beriman.Ia memberikan kebebasan kepada manusia dan mengajaknya untuk membaca kehendak pribadi Allah dalam perintah itu dan dengan demikian beserta Dia.Bila secara demikian diri kita dan masyarakat kita dihujani pertanyaan-pertanyaan serupa,maka tak boleh tidak kita akan waspada.

Antarbacaan -
R : Engkaulah memiliki sabda kehidupan kekal,ya Tuhan.
  • Sabda Tuhan sempurna ,menyegarkan jiwa.Peraturan Tuhan teguh,membuat arif orang bersahaja.
  • Titah Tuhan tepat,menyenangkan hati.Perintah Tuhan jelas,menerangi mata.
  • Hikmat Tuhan baik tetapi selamanya.Keputusan Tuhan benar,adil selalu.
  • Lebih indah daripada emas murni,lebih manis daripada madu lebah.
Renungan Pembacaan II - I Kor 1;22-25
Orang Yahudi mengharapkan dari Allah bukti-bukti nyata kekuataan Nya.Orang Yunani menyusun sistem rasional yang sama sekali melepaskan kesempatan kepada inisiatif cinta kasih Allah.Bagi mereka itu yang mencari keselamataan pada kekuasaan dan ilmu,maka kegagalan salib adalah suatu malapetaka.Tetapi baik mereka yang membangun berdasarkan kekuataan insani belaka,maupun mereka yang percaya akan hasil ilmu kebijaksanaan,akan sampai pada salib.sebab keselamataan terletak di salib.Kebodohan Tuhan adalah kebijaksanaan sejati,kelemahan Nya adalah kekuataan.

Pengantar Injil -
* Tuhan,Engkaulah penyelamat dunia,berilah aku air hidup,supaya tidak haus lagi.

Renungan Pembacaan Injil - Yoh 4:42-15
Dengan peristiwa diKana,Yesus mulai memperkembangkan Perjanjian Baru Nya.dengan peristiwa dikenisah Ia melepaskan Perjanjian Lama dan tidak dimengerti oleh orang.Tindakan Nya seakan-akan anarkhistis dan membuat batu sandungan.tetapi itu baru permulaan pandangan baru mengenai kenisah.Kini bukan lagi gedung untuk tempat berteduh bagi Allah,melainkan kini kehadiran Nya ditengah-tengah umat Nya dalam diri Kristus.

Menghayati Ekaristi dalam Hidup.
Bukankah kerap kali Injil Yesus Kristus kita lihat sebagai warta pemenang yang sesuai dengan pandangan insani belaka/Banyak imam maupun awam masa kini yang memberikan gambaran Kristus yang lain sama sekali.Ia igambarkan sebagai ragi revolusi sejati,pendorong untuk selalu memperbaharui dan mengubah diri.Perubahan-perubahan itu hendaknya kita lihat dari pelbagai segi,baik individu pribadi maupun kolektif sosial.Bila tidak,maka akan terjadi kegoncangan dan ketidak adilan yang tidak diharapkan.